BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam bab III telah dikemukakan teori sisiologi sastra
yang mengakui kompleksitas hubungan antara sastra sebagai superstruktur dengan
struktur kelas ekonomi sebagai infrastrukturnya. Didalam teori itu hubungan
antara sastra dengan masyarakat dipahami tidak secara langsung, melainkan dari
berbagai mediasi. Meskipun demikian, pengakuan atas kompleksitas hubungan
tersebut tidak dengan sendirinya meniadakan sastra sebagai variabel tergantung,
gejala kedua yang eksistensinya ditentukan oleh masyarakat. Sastra tetap
diperlakukan sebagai media sosial yang tidak mempunyai otonomi dan mempunyai
kemungkinan untuk mengandung sifat formatif terhadap masyarakat.
Di dalam pembahasan kali ini akan dikemukakan teori sosiologi
sastra yang tidak hanya mengikuti eksistensi sastra sebagai lembaga sosial yang
relatif otonbom, melainkan mempunyai kemungkinan bersifat formatif terhadap
masyarakat. Teori yang demikian ditemukan terutama dalam teori
kultural/idiologis general dari Gramsci yang kemudian diterapkan di dalam
sastra.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami merumuskan hanya Aspek Formatif
Sastra: Teori Hegemoni, kemudian hal-hal yang berhubungan dengan General
Gramsci.
1.3
Tujuan
Adapun tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk memudahkan kita
menganalisa atau menambah suatu pengetahuan tentang teori Hegemoni
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Teori kultural/Idiologis General Gramsci
Sebagai mana halnya Marx sendiri, tetapi
berbeda dari kaum marxis ortodoks, Gramsci menganggap dunia gagasan, kebudayaan
superstruktur, bukan hanya sebagai refleksi atau ekspresi dari struktur kelas
ekonomik atau infrastrukrtur yang bersifat material melainkan sebagai salahsatu
kekuatan materi itu sendiri. Sebagai kekuatan material itu, dunia gagasan atau
ideologi berfungsi mengorganisasi massa manusia,menciptakan tanah lapangan yang
diatasnya manusia bergerak. Bagi Gramsci (Bennet 1983), hubungan antara yang
ideal dengan yang material tidak berlangsung searah, melainkan bersifat saling
tergantung dan interaktif. kekuatan material merupakan isi, sedangkan
idiologi-idiologi merupakan bentuknya. Kekuatan materi tidak akan dapat
dipahami secara historis tanpa bentuk dan idiologi-idiologi akan menjadi
khayalan individual belaka tanpa kekuatan material.
Sebagai contoh
dari kenyataan diatas, Gramsci menunjuk kepada kasus revolusi Prancis.
Menurutnya, revolusi fisik dalam kasus tersebut tidak akan tercadi kalau
sebelumnya tidak terjadi revolusi idiologis yang merupakan kebangkitan dan
penyebaran filsafat pencerahan. Pencerahan, bagi Gramsci, merupakan revolusi
yang luar biasa dalam dirinya sendiri. Filsafat tersebut memberikan pada
seluruh Eropa suatu semangat borjuis internasional dalam bentuk satu kesadaran
yang terpadu suatu kesadaran yang sensitif terhadap seluruh nasib masyarakat
umum.
1.
Kebudayaan
Ketika berusia 24
tahun gramsci sudah menaruh perhatian yang besar terhadap sebagai suatu
kekuatan material yang mempunyai dampak praktis dan “berbahaya” bagi
masyarakat. Pada saat itu ia menolak konsep kebudayaan sebagai pengetahuan
ensiklopedik dan melihat manusia sebagai semata-mata wadah yang diisi penuh
dengan data empirik dan massa fakta-fakta mentah yang tidak saling berhubungan
satu sama lain, yang harus didokumentasikan di dalam otak sebagai sebuah kolom dalam sebuah kamus yang
memampukan pemikirannya untuk memberikan respon terhadap berbagai rangsangan
dari dunia luar.
Menurut gramsci
konsep kebudayaan yang serupa itu sangat berbahaya, iya berpungsi sebagai alat
untuk menciptakan masyarakat yang tidak dapat menyesuaikan diri, masyarakat
yang percaya bahwa mereka superior di hadapan manusia lainya karena sudah
meningkat fakta-fakta dan data-data yang menyebutkan dalam setiap kesempatan
yang dengan demikian mengubah mereka menjadi suatu perintang antara diri mereka
sendiri dengan orang lain. Berfungsi menciptakan sejenis intelektualisme yang
lemah tanpa warna, yang melahirkan suatu massa tukang celoteh dan mempunyai
epek yang lebih berbahaya daripada penyakit TBC atau sipilis.
2.
Hegemoni
Menurut gramsci,
kriteria metodologis yang menjadi dasar studinya didasarkan pada asumsi, bahwa
supremasi suatu kelompok sosial menyatakan dirinya dalam dua cara, yaitu
sebagai “ Dominasi” dan segi “Kepemimpinan moral dan intelektual” suatu
kelompok sosial mendominasi kelompok-kelompok antagonistik yang cendrung ia
“hancurkan” atau bahkan ia taklukan dengan kekuatan tentara Atau kelompok
tersebut memimpin kelompok yang sama dan
beraliansi dengannya. Suatu kelompok sosial dapat, dan sungguh harus , sudah melaksanakan
kepemimpinan sebelum memenangkan kekuasaan pemerintahan. Ia menjadi dominan
apabila menjalankan kekuasaan tetapi bahkan jika ia sudah memegang dominasi
itu, ia harus harus meneruskannya untuk kepemimpinannya juga.
Kepemimpinan
itulah, seperti yang telah dikemukakan, yang disebut Gramsci sebagai hegemoni.
Hegemoni itu, oleh gramsci didefinisikan sebagai suatu yang kompleks, yang
sekaligus bersifat ekonomik dan etis-politis.
3. Idiologi, kepercayan popular, dan common sense
Gramsi mengatakan
bahwa kepercayaan popular dan gagasan-gagasan yang serupa adalah kekuatan
material. Dalam Hal ini yang terpenting adalah gagasan-gagasan atau kepercayaan
itu tersebar sedemikian rupa sehingga mempengaruhi cara pandang seseorsng
tentang dunia. Ada tiga cara dalam penyebaran gagasan-gagasan atau filsafat.
1.
Melalui
bahasa
2.
Common
sense
3.
Folkalor
Falkor meliputi
sistem-sistem kepercayaan menyeluruh, tahayul-tahayul, opini-opini, cara-cara
melihat tindakan dan segala sesuatu.
Common sence, bagi
Gramsci, merupakan konsepsi tentang dunia yang pervasif tetapi tidak sitematik.
Common sense itu mempunyai dasar dalam pengalaman popular tetapi tidak
mempresentasikan suatu konsepsi yang terpadu mengenai dunia seperti halnya
filsafat. Filsafat merupakan tatanan intelektual yang tidak dapat dicapai oleh
agama dan common sense. Lebih lanjut lagi common sense, seperti halnya agama
bersifat kolektif.
Gramsci mengatakan
bahwa setiap stratum sosial mempunyai common sense-nya sendiri yang secara
mendasar merupakan konsepsi yang paling terbesar mengenai kehidupan manusia.
4. Kaum
intelektual
Agar dapat menciptakan hegemoni, idiologi harus
disebarkan. Menurut Gramsci, penyebaran itu tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan melalui lembaga-lembaga sosial tertentu yang menjadi pusatnya, misalnya
bentuk-bentuk sekolahan dan pengajaran, kematangan dan ketidakmatangan relatif
bahasa nasional, sifat-sifak kelompok sosial yang dominan, dan sebagainya.
Pusat-pusat itu mempunyai fungsionalris yang mempunyai peran penting, yaitu
kaum intelektual.
Kata intelektual
tidak dalam pengertian yang biasa, melainkan suatu stratasosial yang menyeluruh
yang menjalankan suatu fungsi organisasional dalam pengertian yang luas, entah
dalam lapangan produksi, kebudayan ataupun dalam administrasi politik. Mereka meliputi
kelompok-kelompok misalnya dari pegawai yunior dalam ketentaraan sampai dengan
pegawai yang lebih tinggi.
Strata itu hsrus ditempatkan
dalam hubungan dengan struktur fundamental masyarakat. Setiap kelompok sosial
dalam lapangan ekonomimenciptakan satu atau lebih strata intelektual yang
memberinya homogentis dansuatu kesadaran mengenai fungsinya sendiri tidak hanya
dalam lapangan ekonomi itu saja, melainkan juga dalam lapangan sosial dan
politik. Pengusaha kapitalis menciptakan bersama dirinya teknik industri,
spesialis dalam ekonomi politik, organisator satu kebudayaan baru, suatu hukum
baru, dan sebagainya.
Kelompok intelektual yang pertama di atas
disebut Gramsci sebagai kelompok intelktual “organik” , sedangkan kelompok
intelektual yang kemudian itu merupakan kelompok intelektual tradisional“.
Kedua kelomok itu terpisah, tetapi secara historis dapat saling bertumpang
tindih.
5. Negara
Gramsi membedakan
dua wilayah dalam negara: dunia masyarakat sipil dan masyarakat politik. Yang
pertama penting bagi konsep hegemoni karena merupakan wilayah ‘kesetujuan”,
“kehendak bebas ”, sedangkan wilayah yang kedua merupakan dunia kekerasan,
pemaksaan, dan intervensi. Meskipun demikian, kedua dunia tersebut termasuk
dalam konsep negara dalam pengertian yang khusus. Negara bagi Gramsci tidak
hanya menyangkut aparat-aparat pemerintahan, melainkan juga aparat-aparat
hegemoni atau masyarakat sipil. Negara adalah kompleks menyeluruh aktivitas
aktivitas teoritis dan praktis yang dengannya kelas penguasa tidak hanya membenarkan
dan mempertahankan dominasinya, melainkan juga berusaha memenangkan kesetujuan
aktif dari mereka yang diperintahnya.
Perluasan konsep
negara itu akibat pementingan kebudayaan dalam teori gramsci. Itulah sebabnya,
ia juga berbicara tentang negara “etis” atau negara kebudayaan”. Setiap negara
dikatakan etis sejauh salah satu fungsi terpentingnya adalah untuk
membangkitkan/mengangkat masa penduduk yang besar pada levelmoral dan kultural,
suatu level yang berhubungan dengan kebutuhan akan kekuatan-kekuatan produktif,
dengan interes-interes kelas pengusaha.sekolah sebagai fungsi edukatif yang
positif dan istana sebagai satu fungsi edukatif yang negatif dan reperensif
merupakan aktivitas-aktivitas negara yang paling penting dalam pengertian ini.
Akan tetapi, pada kenyataannya, sejumlah besar inisiatif dan aktivitas-aktivitas swastapun mengarah
kearah yang sama, inisiatif dan aktivitas-aktivita yang membentuk aparat-aparat
hegemonipolitik dan kultural kelas penguasa.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemikiran Gramsci tersebut dapat
dijelaskan bahwa hegemoni merupakan suatu kekuasaan atau dominasi atas
nilai-nilai kehidupan, norma, maupun kebudayaan sekelompok masyarakat yang
akhirnya berubah menjadi doktrin terhadap kelompok masyarakat lainnya dimana
kelompok yang didominasi tersebut secara sadar mengikutinya. Kelompok yang
didominasi oleh kelompok lain (penguasa) tidak merasa ditindas dan merasa itu
sebagai hal yang seharusnya terjadi.
Daftar
Pustaka
FARUK, 2003, Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar
MGM Resorts International Launches Casino Mobile - JTGHub
BalasHapus› www.jtmhub.com › casinos › www.jtmhub.com › casinos All 전라남도 출장샵 MGM Resorts Casino 경기도 출장안마 locations in 파주 출장마사지 Las Vegas, Nevada will soon be supported by MGM 원주 출장안마 Resorts 경상북도 출장마사지 International, the company said today. The